Saturday, February 13, 2016

Semangat Laba-Laba Yang Pantang Menyerah

Semangat Laba-Laba Yang Pantang Menyerah - Selamat pagi semuanya, di pagi yang cerah ini aku mau membagikan sebuah cerita yang dapat memotivasi kalian untuk melakukan sebuah pekerjaan, cerita ini saya ambil dari Facebook sebelah namun saya tambahkan kata-kata untuk dapat lebih memotivasi kalian dan supaya kalian lebih percaya diri serta semangat untuk meraih cita-citamu dengan cerita motivasi kali ini. cerita yang saya akan bagikan kepada kalian ini berjudul

Sebelum saya bercerita, Saya mau nanya dong sama netter :
1. Apa sih tujuan hidup kalian di dunia blogger atau online?
2. Apa manfaat motivasi bagi kalian?
3. Apa yang akan kalian lakukan saat pertama kalian meraih cita-citamu itu di dunia blig atau online?

Ok langsung saja inilah cerita yang saya akan berikan kepada kalian, silahkan simak dibawah ini :

Dikisahkan, di sudut atap sebuah bangunan tua, tampak seekor laba-laba yang setiap hari bekerja keras untuk membuat sarangnya dengan giat dan rajin.

Suatu hari, hujan turun deras dan angin bertiup sangat kencang. Bangunan tua itu bocor di sana-sini dan sarang laba-laba itu pun rusak terkena bocoran air serta tertiup angin yang kencang. Tembok menjadi basah dan licin. Tampak si laba-laba dengan susah payah berusaha merayap naik. Tetapi karena temboknya licin laba-laba pun terjatuh. Ia terus bersusah payah untuk bisa merayap naik ke atap bangunan tua itu, tetapi selalu jatuh dan jatuh lagi. Dan begitu terus berulang-ulang. Tetapi, laba-laba itu terus semangat utuk tetap berusaha merayap naik dengan kegigihan dan semangatnya yang luar biasa.

Bangunan tua itu dihuni oleh tiga orang kakak beradik yang masih muda usianya. Saat kejadian itu berlangsung, kebetulan mereka bertiga sedang menyaksikan tingkah laku si laba-laba tadi. terus ketiga kaka beradik itu saling berkomentar apa yang dilakukan laba-laba itu:

Si sulung sambil menghela napas berkata: "Nasibku sama dengan laba-laba itu. Meskipun aku telah berusaha dengan susah payah dan terus menerus, tetapi tetap saja hasilnya nol. Sia-sia belaka! Memang beginilah nasibku. Meskipun telah berusaha sekuat apa pun percuma saja. Tidak bisa berubah !”

Pemuda kedua dengan santai berkomentar: "Laba-laba itu bodoh sekali ! Kenapa tidak mencari jalan yang kering dengan memutar kemudian merayap naik ? Aku tidak akan sebodoh dia. Kelak bila ada kesulitan, aku akan mencari jalan pintas. Aku pasti memakai otak mencari akal untuk menghindari kesulitan. Tidak perlu bersusah payah menghadapinya.”

Namun pendapat si bungsu berbeda. Melihat kegigihan laba-laba tadi, hatinya sangat tergugah. Beginilah komentarnya: "Laba-laba itu begitu kecil, tetapi memiliki semangat pantang menyerah yang luar biasa ! Dalam hal ketabahan dan keuletan, aku harus belajar dari semangat laba-laba itu. Dengan mencontoh semangat juang seperti itu, suatu hari aku pasti bisa meraih kesuksesan !”

Cerita laba-laba di atas sungguh inspiratif dan memotivasi sekali. Dari sudut pandang yang berbeda dalam melihat sebuah persoalan yang terjadi akan melahirkan penanganan yang berbeda. Dan cara penanganan yang berbeda tentunya akan mendatangkan hasil yang berbeda pula.

Cara pandang sulung memperlihatkan sosok yang tanpa motivasi, tanpa target hidup yang pasti, pasrah, mudah putus asa, dan bergantung pada apa yang disebutnya "Nasib”. Inilah perspektif yang paling menghambat langkah seseorang untuk meraih keberhasilan. Jika kita menganut sudut pandang seperti ini, dijamin keberhasilan akan jauh dari jangkauan kita.

Sebaliknya, perspektif pemuda kedua menunjukkan tanda-tanda sebuah pribadi yang oportunis dan sangat pragmatis. Dalam menghadapi setiap persoalan, pilihan yang ditempuhnya adalah menghindari atau lari dari persoalan tersebut. Jika dia harus menghadapinya pun, dia tempuh dengan jalan-jalan pintas dan menghalalkan segala cara, asalkan tujuannya tercapai. Bukannya mencari pemecahan dengan kreativitas dan kecerdasan, tetapi lebih menggunakan cara-cara yang tidak benar, mengelabui, curang, melanggar etika, dan mengabaikan hak-hak orang lain. Jika setiap kali menemui rintangan dan kita bersikap demikian. Maka bisa dipastikan mental kita akan menjadi lemah, rapuh, dan besar kemungkinan menjadi manusia "raja tega” yang negatif.

Dan tentu saja, saya setuju dengan pendapat si bungsu.
Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap persoalan merupakan batu penguji yang harus dipecahkan dan dihadapi dengan penuh keberanian. Kita harus membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul sebagai suatu hal yang wajar dan harus dihadapi, bukan menghindar atau melarikan diri dari masalah.

Sesungguhnya, kualitas kematangan mental seseorang dibangun dari fondasi banyaknya hambatan, masalah, kelemahan, dan problem kesulitan yang mampu diatasi.

Dan jelas sekali, dengan bekal kegigihan, ketabahan, dan usaha yang konsisten, kesuksesan yang kita peroleh pasti berkualitas dan membanggakan, membahagiakan !.

Kesimpulan dari saya dalam cerita ini "Janganlah kamu berputus asa untuk meraih kesuksesan. dan janganlah kamu gunakan jalan pintas untuk meraih kesusksesan itu kana kalau cara itu kamu jalankan kamu akan merasa angkuh karna apa yang kamu lakukan dengan bisa diraih dengan gampang, tetapi jika suatu saat kamu gagal, kamu akan merasa lemah, dan malu akan semua yang telah kamu lakukan. Teruslah berusaha jangan jadi hambatan jika kamu mendapatkan kesulitan dan kegagalan, teruslah semangat dan percaya diri serta jadikan kegagalan itu adalah cobaan dari hasil yang akan kita raih nanti. Kamu harus percaya bahwa suatu saat nanti kesuksesan dan cita-citamu itu bisa diraih."

Sekian dan terimakasih atas kunjunganya semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian dan bisa membuat bersemangat lagi untuk meraih cita-citamu dalam membangun kesuksesan. SEMANGAT...!!!